Uncategorized

5 Pekerjaan Ini Beresiko Terkena Covid-19

Trippers.id – Pertumbuhan virus corona tampaknya tak kunjung mereda. Bahkan hari Rabu (11/3) tengah malam, World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa wabah ini tergolong sebagai pandemik, yaitu penyakit yang tersebar luas lintas benua dan bahkan di seluruh dunia. Terang saja, virus corona saat ini telah menginfeksi 145 negara menurut data Worldometers.

Akibatnya, banyak perusahaan besar yang mengimbau pekerjanya untuk bekerja di rumah atau work from home untuk meminimalisasi risiko infeksi. Contohnya Twitter dan Google. Kebijakan tersebut juga mulai diberlakukan untuk para pekerja khususnya di Jabodetabek.

Walaupun begitu ada sebagian pekerjaan yang ternyata lebih berisiko terhadap virus corona dibandingkan yang lainnya. Bagaimana bisa dan apa sajakah pekerjaan yang dimaksud? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Tenaga medis

Profesi pertama yang paling rentan terinfeksi virus corona adalah para tenaga medis, termasuk dokter, suster, perawat, dan lainnya yang bekerja di rumah sakit. Para tenaga medis harus menghadapi paparan virus corona dari pasien yang tertular. Terlebih lagi, mereka pun diwajibkan untuk bekerja siang malam merawat semua orang yang sakit.

Jika sistem imunnya melemah, maka risiko untuk terinfeksi virus corona pun jauh lebih besar dibandingkan orang lainnya. Menurut data dari Insider, bahkan lebih dari tiga ribu pekerja medis di Tiongkok ikut terinfeksi.

2. Petugas pertolongan pertama

Siapakah yang dimaksud dengan petugas pertolongan pertama? Mereka terdiri dari petugas ambulans, pengemudinya, hingga tenaga medis darurat. Tahukah kamu bahwa merekalah orang pertama yang datang ke lokasi jika ada seseorang yang jatuh sakit dan membutuhkan pertolongan pertama?

Seperti tenaga medis, petugas tersebut memiliki risiko yang tinggi terhadap risiko wabah penyakit, termasuk virus corona. Pasalnya, mereka pun belum tahu secara pasti apa yang sedang diderita oleh orang yang memanggilnya. Namun mereka harus tetap memberikan pertolongan pertama dan melakukan evakuasi ke rumah sakit terdekat.

3. Personel maskapai

Pekerjaan berikutnya yang sangat berisiko terinfeksi virus corona adalah personel maskapai, seperti pramugari, pramugara, kru pesawat, dan pilot. Tentu kamu sudah bisa menebak apa alasannya, kan?

Hampir setiap hari, mereka harus berinteraksi dan melayani orang yang berasal dari berbagai wilayah. Tidak menutup kemungkinan ada penumpang yang membawa virus corona dari negara-negara yang terinfeksi. Terlebih lagi, pesawat adalah ruang tertutup yang berukuran kecil. Virus bisa dengan mudah menyebar di dalamnya.

4. Pekerja layanan atau jasa

Yang dimaksud dengan pekerja layanan atau jasa adalah orang-orang yang harus selalu bertemu customer setiap hari. Contohnya pramuniaga, pramusaji, kurir, pekerja salon, SPG, dan lain-lain. Namun kenapa mereka lebih berisiko terserang virus?

Menurut keterangan dari O*NET Online, mereka harus melayani semua customer setiap hari, yang tidak diketahui asalnya dari mana dan apakah mereka sehat atau tidak. Saat berinteraksi dengan orang-orang tersebut, ada potensi penularan virus dari percikan cairan tubuh. Contohnya ketika berbicara, batuk, dan bersin.

Di sisi lain, para pekerja layanan diwajibkan untuk tampil prima di depan customer. Artinya, mereka tidak bisa melindungi diri masker ataupun sarung tangan. Itulah kenapa mereka sebaiknya selalu cuci tangan dan membersihkan diri setelah berinteraksi dengan orang lain.

5. Petugas transportasi massa

Salah satu tempat yang paling memungkinkan terjadinya penularan adalah di transportasi massa, seperti kereta dan bus umum. Begitu banyak orang yang menggunakannya dan kita tidak tahu apakah mereka bersih dari virus corona atau tidak. Jika kamu adalah salah satu penggunanya, maka wajar untuk khawatir tertular.

Namun bisakah kamu bayangkan seberapa besar risiko penularan virus untuk para petugas yang ada di dalam transportasi itu? Kamu hanya menggunakan bus dan kereta selama beberapa jam, tapi mereka berada di sana seharian, mengawasi ribuan orang yang lalu lalang. Maka tidak mengherankan jika petugas transportasi massa harus menghadapi risiko penularan yang cukup tinggi.

Tinggalkan Balasan