TRIPTIPS

Bos Galak? Dengan Tips Ini Bisa Meredam Emosimu! (Seri-1)

Trippers.id – Bekerja dan memiliki bos yang baik adalah keinginan dari setiap karyawan. Karena bila bos baik serta pengertian, setiap karyawan pun akan loyal dan betah untuk bekerja di perusahaan tersebut. Namun, keinginan tersebut tidak bisa selamanya terpenuhi. Anda harus menyiapkan mental ketika memang bos diperusahaan tempat bekerja memiliki sifat galak. Jika kamu berhadapan dengan bos galak pun tidak bijak rasanya harus mengundurkan diri saat itu juga. Justru keadaan tersebut harus dihadapi dan anggap sebagai tantangan di dunia kerja yang memang harus ditaklukan.

Nah, jika saat ini kamu sedang menghadapi situasi yang telah dipaparkan di atas, maka pembahasan di artikel ini wajib dibaca hingga selesai.

1. Jangan Diambil Hati dan Ambil Sisi Baiknya

Mulai sekarang cobalah untuk bersikap santai dan jangan terlalu diambil hati ketika bos mengkritik atau mengucapkan sesuatu yang tidak seharusnya. Dengarkan dengan seksama apa yang bos katakana. Boleh jadi, ketika kita mendengarnya ucapannya ada bagian sisi baik yang bisa keterima untuk diperbaiki selanjutnya. Namun jika ada ucapan buruk yang dilontarkan, disinilah kita harus menganggapnya seperti angin lalu dan jangan diambil hati. Dengan membiasakan bersikap seperti itu, maka kamu tidak akan mudah stress, menyerah, ataupun depresi. Belajarlah untuk menjadi pribadi yang positif dan bisa menerima kenyataan yang terjadi di depan mata.

Contohnya, bila bos kamu mengoceh dan mengkritik pekerjaan yang melebihi deadline. Kemudian bos mu menyangkut pautkan dengan kebiasaan para karyawan yang tidak displin dan lain sebagainya. Nah, ketika beliau marah ada kata-kata yang sebenarnya tidak perlu diucapkan. Anggap saja bos sedang mengingatkan kita untuk bisa lebih displin dan mengubah kebiasaan yang tidak seharunya. Adapun kata-kata yang tidak pantas tersebut, anggaplah sebagai angin lalu yang tidak perlu dimasukkan ke hati.

2. Intropeksi Diri

Intropeksi diri perlu dilakukan ketika rentang waktu bos marah dan menegur kepada kamu cukup sering. kamu harus berpikir tentang penyebab bos marah dan terus menegur, apakah memang pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai? Ada yang pekerjaan yang terlewat? Hasil pekerjaan kurang memuaskan? Dan kemungkinan lainnya yang boleh jadi ada kesalahan fatal dimatanya. Pertanyaan dari hasil intropeksi ini bisa kamu tanyakan terlebih dahulu kepada teman-teman di satu divisi atau teman lain yang sudah senior di tempat kamu bekerja.

Jika jawabannya belum puas, kamu bisa menanyakan langsung kepada bos diwaktu dan kondisi yang tepat. Karena bila bos kamu sedang dalam kondisi baik maka apa yang kamu tanyakan boleh jadi bisa terjawab. Beda halnya ketika kamu menanyakan hal tersebut saat itu juga, ketika bos sedang marah-marah dan emosi sedang tidak menentu, pasti yang akan didapat adalah ucapan atau kata-kata yang tidak enak didengar.

3. Cari Tahu Tentang Standar Kerja yang Diinginkan Bos

Biasanya bos akan marah dan terlihat galak ketika pekerjaan atau situasi yang ada di kantor tidak sesuai dengan keinginannya. Jika hal tersebut menjadi faktor utama, maka kamu harus mencari tahu tentang standar kerja yang diinginkannya. Tentang standar kerja ini memang patut diketahui oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut agar ritme kerja di perusahaan bisa berjalan dengan baik. Kita pun harus berpikir wajar ketika bos menjadi marah dan galak apabila ada karyawan yang tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan aturan tersebut. Maka dari itu, seharunya pihak HRD atau tim satu divisi saling mengingatkan tentang kinerja yang harus dipatuhi karyawan ketika pertama kali masuk atau ketika ada perubahan. Sebaiknya hal ini perlu dilakukan dan dipenuhi karena bagaimana pun juga kamu bekerja di perusahaan yang bos mu pimpin. Sikap mencari tahu tentang standar kerja ini tidak akan membuat kamu “bodoh”, melainkan sikap bijak yang memang sudah seharunya dilakukan ketika bos merasa tidak sesuai dengan pekerjaan kamu.

4. Jadilah Karyawan Proaktif dan Inisiatif

Bila bos kamu galak, boleh jadi ada keinginan dan standarnya yang tidak terpebuhi oleh para karyawan. Bos melihat karyawan yang ada diperusahaannya mungkin bekerja ketika ada perintah saja tanpa adanya inisiatif yang dilakukan. Jika benar karena itu, maka kamu beserta karyawan lainnya perlu bersikap inisiatif dan juga proaktif. Jadilah karyawan yang memang bisa diandalkan oleh bos ketika beliau ada atau tidak ada di tempat. Sikap tersebut juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengambil hati bos kamu. Tetapi, bukan untuk menjilat atau niat lainnya. niatkan karena memang Anda ingin bekerja dengan situasi dan kondisi yang kondusif. Tentunya bos juga akan merasa senang bila karyawannya memiliki sikap proaktif dan inisiatif dalam hal pengembangan pekerjaan.

5. Dekati Secara Personal

Jika kesempatan untuk mengenal bos secara personal itu ada, maka ambilah peluang tersebut. Boleh jadi, saat ini kamu mengenal bos sebagai bos galak yang menyeramkan. Tetapi, yakinlah bahwa setiap orang itu memiliki sisi positif yang ada dalam dirinya. Pendekatan tersebut syukur-syukur bisa didapatkan ketika diluar jam kantor atau saat ada acara di luar kantor karena suasananya yang berbeda, sehingga kamu bisa menanyakan apapun yang berkenaan tentang keluarga, pengalaman bekerja, hobi, makanan kesukaan dan lain sebagainya.

Tetapi pendekatan tersebut tidak bisa dilakukan sekali tetapi bisa dilakukan sesering mungkin atau ketika ada kesempatan. Dari pendekatan itulah, kamu bisa tahu penyebab bos bisa galak atau sering marah-marah di kantor.

Tinggalkan Balasan