Labuan Bajo Semakin Berkelas dengan Dikelola nya Bandara Oleh Changi
Haloo Trippers!
Pemerintah menetapkan Labuan Bajo di NTT sebagai Destinasi Wisata Super Premium. Buktinya, bandaranya akan dikelola oleh Changi.
Pemerintah telah menetapkan konsorsium CAS yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang tender pengembangan proyek Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nantinya, konsorsium CAS akan mengelola Bandara Komodo selama 25 tahun.
Pengumuman itu menjadi pertanda untuk pertama kalinya bandara di tanah air dikelola oleh pihak swasta atau asing. Selama ini, bandara di tanah air dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II (Persero) serta Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Menilik lebih dalam, Labuan Bajo sejatinya masuk dalam 10 Destinasi Prioritas atau dikenal dengan sebutan 10 Bali Baru yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada periode pertamanya. Kemudian pada periode keduanya, Labuan Bajo ‘naik level’ menjadi Destinasi Super Prioritas (bersama Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang).
5 Destinasi Prioritas itu akan dikebut pembangunan sarana dan fasilitas penunjang pariwisatanya. Termasuk dari bandara, amenitas, hingga akses.
5 Destinasi Prioritas tersebut punya masing-masing tantangan. Kalau Labuan Bajo, adalah soal koneksi penerbangan dan bandaranya yang bernama Bandara Komodo.
Sejak tahun 2012 silam, pemerintah sudah membenahi Bandara Komodo. Sampai tahun 2015, terminal bandaranya diperluas diperlebar dan dimodernisasi. Total biayanya mencapai sebesar Rp 191,79 miliar. Tapi seiring berjalan waktu, makin banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang datang. Bandara Komodo dirasa kurang luas dan kurang nyaman untuk menampung penumpang. Maka itu, pemerintah akhirnya menggandeng Changi Cs untuk mengelola Bandara Komodo. Ada target yang diberikan soal kapasitas bandara.
Saat ini Bandara Komodo baru bisa (tampung) 600 ribu penumpang (per tahun) dan Menteri Perhubungan berharap bakal jadi 4 juta kurang dari 10 tahun (2029). Selain menjadi Destinasi Prioritas, Labuan Bajo juga ditetapkan Presiden Jokowi sebagai Destinasi Super Premium. Artinya, wisatawan yang diincar untuk datang ke Labuan Bajo adalah wisatawan kelas menengah ke atas.
Jadi gak sabar yaa sahabat Trippers buat liat warna baru dari wisata di Indonesia.