Tips Menghadapi Atasan yang Otoriter, Stay Enjoyed! (Seri-4)
Trippers.id – Apakah Trippers pernah atau sedang bekerja dengan atasan yang otoriter? Bagaimana reaksi sang atasan saat Trippers mengungkap ketidaksetujuan sedikit saja terhadap pendapatnya? Bagaimana perasaan Trippers setiap kali harus menghadapi kemarahan sang atasan saat kamu melakukan kesalahan sekecil apapun? Ingin keluar tapi belum dapat pekerjaan yang baru, dan orang-orang terdekat pun mulai bosan dengan keluhan kamu. Wah, rasanya pasti tidak menyenangkan sekali, ya.
Menurut Robert Hogan, salah seorang pakar asesmen kepribadian terkemuka, ternyata sekitar 60-75% atasan di dunia kerja memang bukanlah atasan yang baik. Salah satu jenis atasan yang tidak baik dan sering ditemui di dunia kerja adalah atasan yang otoriter, yaitu atasan yang cenderung mendikte aturan, prosedur, target, dan sangat memegang kendali. Atasan yang otoriter sangat perfeksionis, punya segudang tuntutan, menginginkan seluruh tuntutannya terpenuhi, dan karena ia sering menganggap pendapatnya jauh lebih baik dari orang lain, tak jarang pula ia mengambil keputusan sepihak. Nah, kira-kira bagaimana ya cara menghadapinya?
1. Hindari Konfrontasi Terbuka
Ini sebenarnya tergantung budaya perusahaan, tapi sebaiknya hindari mengkritisi secara agresif ataupun mencoba-coba mengubah sudut pandang atasan yang otoriter, karena pada umumnya hal ini akan berakhir sia-sia. Terlebih lagi jika ternyata sang atasan sudah meraih sukses selama puluhan tahun dengan mempertahankan gaya kepemimpinannya ini. Salah-salah beliau malah semakin sebal sama kamu dan berpikir “Ini anak masih junior sudah sok-sok menasehati saya”. Wah, makin bahaya kan. Just show them your most respectful poker face, and hopefully you’ll be fine.
2. Pahami Alasan Dibalik Perilakunya
Salah satu alasan seorang atasan berperilaku otoriter adalah rasa tidak percaya diri yang mereka alami. Mereka tidak yakin bahwa mereka telah memimpin tim dengan baik dan dengan demikian akan berusaha untuk meningkatkan kinerja tim dengan memberikan tugas yang semakin lama semakin sulit pada bawahannya. Selain itu, atasan yang otoriter juga cenderung khawatir bahwa kesuksesan yang dibangunnya selama ini akan hancur begitu saja jika ia ataupun bawahannya melakukan kesalahan sekecil apapun. Oleh karena itu, mereka cenderung memantau dan mengendalikan gerak-gerik bawahannya.
3. Patuhi Setiap Deadline dan Buat Catatan dengan Detail
Abaikan rasa sebal Trippers dan tetap patuhi setiap deadline yang diberikan. Buatlah catatan dengan detail dan kumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang pekerjaan, misalnya invoice, tanggal meeting dengan klien, bahan meeting, dan sebagainya. Dengan demikian, Trippers bisa dengan tenang menjawab dan membela diri saat diinterogasi sang atasan tentang pekerjaan kamu. Kalau sudah dijalankan tips ini, Atasan tidak akan punya alasan untuk mengomeli Trippers.
4. Bangun Terus Keterampilan yang Dimiliki
Jangan habiskan waktu Trippers dengan ngedumel, be smart and build your skills instead. Seiring dengan berjalannya waktu, Kamu akan menyadari kelebihan kamu yang tidak dimiliki oleh sang atasan. Sang atasan pun mungkin saja akan menyadari kelebihan yang bisa dimanfaatkannya untuk mengompensasi kekurangan dirinya. Bukan tidak mungkin jika nanti Trippers justru menjadi orang kepercayaan sang atasan.
Memang banyak kendala saat sudah di lingkup kerja, tapi kita harus selalu bisa mengatasi semua itu dan tentunya tetap berprestasi dalam lingkup kerja yaa Trippers!