Ritual Mandi Pangir Ala Suku Mandailing
Trippers – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Hal yang selalu istimewa bagi orang Indonesia jika bulan Ramadhan datang, karena umat muslim akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda ketika bulan Ramadhan, itulah kepercayaan umat muslim diseluruh dunia. Hal yang paling istimewa adalah ketika masyarakat Indonesia menyambut kedatangan bulan suci ini dengan meriah, apalagi Indonesia memiliki banyak ribuan adat dan tradisi yang selalu menjadi tersendiri bagi kita Trippers.
Salah satunya adalah Marpangir di Medan Sumatera Utara ini, Marpangir merupakan tradisi mandi suci yang dilakukan sebelum bulan Ramadhan, kegiatan mandi Marpangir ini dengan cara tradisional, yaitu tidak memakai wewangian dari sabun, melainkan dari bahan-bahan alami yaitu satu paket dedaunan dan rempah yang biasa disebut orang Medan dengan Pangir.
Tradisi mandi diketahui adalah leburan tradisi umat Hindu sebelum Islam masuk ke Indonesia. Terutama masyarakat Hindu Kuno di Sumatera Utara.
Setelah Islam masuk, awalnya marpangir hanya dilakukan oleh masyarakat batak muslim Suku Mandailing Natal di rumah masing-masing atau beramai-ramai ke tempat pemandian dengan aliran sungai. Hingga akhirnya masyarakat Kota Medan yang rutin melakukan tradisi ini.
Masyarakat muslim kota Medan percaya memakai pangir lebih bermanfaat dan alami ketimbang memakai sabun kimiawi saat hendak bulan puasa, sehingga dipercaya dapat menumbuhkan rasa percaya diri ketika menjalan ibadah dibulan suci Ramadhan selama satu bulan penuh, masyarakat kota Medan juga peduli akan menjaga dan meneruskan warisan budaya selama tidak bertentangan dengan agama karena perubahan zaman yang semakin berubah tetapi jangan sampai krisis dengan budaya, agar budaya kita tetap lestari dan dikenal oleh anak cucu kelak di masa depan.