Uncategorized

Kamu Suka Menulis ? 5 Komunitas Literasi Ini Bisa Kamu Ikuti!

Trippers.id – Literasi adalah keberaksaraan, yakni kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca dan menulis dimana dalam proses kegiatan tersebut akan menciptakan sebuah karya.

Kemampuan dalam menulis memerlukan proses belajar dan latihan jika memang dalam diri kita kebiasaan tersebut belum ada atau belum terbentuk.

Salah satu cara efektif untuk melatih kemampuan kita dalam menulis maupun membiasakan diri kita dengan budaya menulis yakni dengan cara bergabung dan bergaul di komunitas-komunitas yang fokus bergerak dalam bidang literasi.

Di kota Makassar sendiri, sangat banyak komunitas literasi yang cukup eksis. Dari sekian banyak komunitas literasi tersebut, MAKASSAR TERKINI menghimpun 5 (lima) diantaranya yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi kamu yang ingin belajar dan melatih kemampuan menulis. 5 komunitas tersebut yakni sebagai berikut.

1. Forum Lingkar Pena (FLP)

FLP merupakan organisasi di bidang kepenulisan yang didirikan oleh penulis populer, Helvy Tiana Rosa pada tahun 1997. Saat ini, FLP telah memiliki cabang di hampir 30 provinsi di Indonesia, tak terkecuali di Sulawesi Selatan.

Para anggota FLP telah melahirkan karya tulis fiksi maupun non fiksi. Tercatat beberapa nama-nama penulis populer di Makassar lahir dari komunitas ini, sebut saja S Gegge Mappangewa, Batara Al Isra, dan Azure Azalea.

2. Pecinta Literasi Sulawesi Selatan (Nirasel)

Nirasel merupakan komunitas pencinta literasi di Sulsel yang berfokus pada pengembangan diri, ability, dan networking pemuda-pemudi di Sulsel terkait sejarah, sastra dan budaya yang dituangkan dalam dunia literasi.

Visi dan misi dari komunitas ini sendiri yakni menciptakan dan merefleksikan nilai-nilai budaya dan sastra maupun sejarah dalam bentuk literasi dengan melibatkan langsung para generasi penerus bangsa.

Sampai saat ini, komunitas yang telah berdiri sejak tanggal 26 September 2017 ini telah beranggotakan puluhan member yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

3. Pecandu Aksara

Komunitas Pecandu Aksara telah berdiri sejak bulan September 2016. Komunitas ini terbilang cukup eksis menggelar kegiatan-kegiatan bertemakan literasi seperti pelatihan kepenulisan baik fiksi, non fiksi, maupun jurnalistik, bedah buku, dan bincang literasi. kegiatan-kegiatan tersebut cukup rutin dilaksanakan oleh komunitas ini pada setiap akhir pekan.

Pecandu Aksara juga banyak berkolaborasi dengan media-media pers, tak terkecuali MAKASSAR TERKINI untuk memberitakan setiap kegiatan yang mereka laksanakan. Maka tak heran, meskipun baru berusia 1 tahun, dengan bantuan pemberitaan media, komunitas ini cukup banyak dikenal dikalangan pembaca maupun pegiat literasi di Kota Makassar.

Komunitas yang mengusung tagline ‘Panjang Umur Literasi’ ini telah beranggotakan 286 member yang berasal dari berbagai latar belakang usia dan profesi. Beberapa penulis dan sastrawan Makassar lahir dari komunitas ini diantaranya, Rahmy Chaer, Ummu Chan, Zul Khulafair, Liyana Zahirah dan Widyawan ‘Bang O’ Setiadi.

4. Malam Sureq Makassar

Bagi para pegiat literasi di Makassar mungkin tidak asing lagi dengan komunitas Malam Sureq. Komunitas ini sering kali tampil diberbagai event-event literasi di Kota Makassar, salah satunya yakni Makassar Internasional Writers Festival (MIWF).

Jika sebagian besar komunitas literasi fokus ke genre kepenulisan cerita fiksi maupun non fiksi, Malam Sureq lebih memfokuskan diri ke genre penulisan sastra puisi, maka tak heran banyak sastrawan populer Makassar menjadi pegiat di komunitas ini. Sebut saja nama beken seperti Faisal Oddang, Alfian Dippahatang, Ibe S Palogai, Alif A Putra, dan Arif Rahman Dg Rate’ merupakan pegiat aktif di komunitas ini.

Malam Sureq Makassar telah berdiri sejak Oktober 2013 silam. Selain tampil membacakan puisi di event-event Literasi, Malam Sureq juga memiliki beberapa program kegiatan rutin seperti Malam Puisi Makassar, Tudang Sipulung, dan Ngobrol Puisi.

5. Aksara Merdeka

Komunitas Aksara Merdeka memiliki genre literasi tersendiri dibanding komunitas literasi lainnya. Komunitas ini lebih mengedepankan unsur kritik sosial dalam setiap karya-karya anggotanya. Jika mayoritas gerakan pemuda dan mahasiswa di kota Makassar menyuarakan aspirasi masyarakat dan mengkritik kondisi negara lewat gerakan demonstrasi, lain halnya dengan para anggota Aksara Merdeka yang memilih mengkritik dengan cara menulis.

Orientasi utama komunitas ini yakni mengawal isu-isu sosial di tengah-tengah masyarakat melalui tulisan-tulisan yang sarat akan unsur kritis, solusi, dan pesan-pesan sosial. Aksara Merdeka memiliki beberapa program kegiatan rutin diantaranya, Diskusi Mingguan, praktik Cara Menulis, Bedah Isu, dan Bedah Buku. Hingga saat ini, sebanyak 26 aktivis sosial yang memiliki minat di bidang kepenulisan bergabung di komunitas ini.

Selain komunitas-komunitas yang telah disebutkan di atas, masih banyak komunitas literasi lainnya di kota Makassar yang dapat menjadi pilihan bagi pembaca setia MAKASSAR TERKINI untuk belajar dan meningkatkan kemampuan menulis.

Seperti kata pepatah, ‘Jika ingin menjadi orang baik maka banyak-banyaklah bergaul dengan orang-orang baik’, jika ingin menjadi penulis, maka banyak-banyaklah bergaul di komunitas penulis.

Salam literasi..

Tinggalkan Balasan