Uncategorized

Dalam Rangka Promosikan Tidore, Diadakan Festival Kampung Nelayan!

Trippers.id – Generasi Ngofa se Dano (anak dan cucu) Kampung Nelayan Tomalou akan melaksanakan Festival Kampung Nelayan Tomalou 2020 (FKNT) pada 15 – 23 Februari 2020 di Kelurahan Tomalou, Tidore, Maluku Utara. Festival ini diselenggarakan secara bersama oleh masyarakat dan berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait. Tahun ini, merupakan event penting bagi masyarakat Tomalou sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di Tidore, khususnya pengembangan community based tourism (pariwisata berbasis masyarakat).

Rencananya, festival akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Sultan Tidore Husain Alting Sjah, Utusan Kedutaan Kerajaan Spanyol di Indonesia, Utusan Kedubes Portugal di Indonesia, Unsur Pimpinan Daerah di Maluku Utara, serta tamu kehormatan lainnya.

Event ini ditargetkan akan dikunjungi 5.000 wisatawan nusantara dan mancanegara yang terdiri dari jurnalis, fotografer, videographer, vlogger, blogger, divers, komunitas lokal dan nasional, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, instansi pemerintah, masyarakat Tidore dan masyarakat Maluku Utara.

Sebagaimana diketahui, leluhur Tomalou terkenal sebagai nelayan dan pelaut tangguh dengan sejarah panjang kejayaan armada lautnya. Selain itu, Desa Nelayan Tomalou menyimpan kekayaan budaya dengan kekuatan kearifan lokal dan filosofi hidup serta menerapkan warisan peradaban Kesultanan Tidore yang bernilai tinggi. Keseluruhan potensi yang mumpuni ini diharapkan dapat memberikan kekuatan dan inspirasi dalam pelaksanaan seluruh rangkaian acara pada FKNT 2020. Event ini diyakini akan mendorong kreatifitas, inovasi dan produktivitas masyarakat sebagai nelayan modern, sekaligus menggalang kampanye dan gerakan mencintai dan melestarikan sumberdaya kelautan.

Festival akan menyuguhkan kegiatan meliputi Ritual Foladomo, Tomalou Expo, Lomba Dayung, Lomba Renang, Lomba Mancing, Lomba Permainan Anak Nelayan, Cerdas Cermat Nelayan, Pekan Kuliner Serba Ikan, Pentas Budaya Maritim, Atraksi Jaga Laut, Kampanye Sadar Sampah/Plastik, Gerakan Bersih Pantai, Workshop Sejarah Kampung dan Marga, Workshop Etos Nelayan Tomalou, Lomba Fotografi, Lomba Menulis Puisi Nelayan dan Lomba Cover Akustik lagu “Senja di Kampung Nelayan”.

Ritual Foladomo akan menjadi atraksi menarik pada festival ini. Foladomo adalah ritual para nelayan di Tomalou meluncurkan perahu yang baru dibuat dari galangan ke laut. Prosesi ini memerlukan sejumlah Ngale, bahan yang dibutuhkan dalam ritual, mulai dari Boso Kene (belanga tanah liat) berisi nasi santan, Safra (telur goreng) dan telur rebus, Hono (mangkuk putih berisi air), Goroho Paha (minyak wangi racikan) dan lain-lain. Sebelum perahu didorong ke laut, seluruh awak akan berteriak “Greceleeee!”

Atraksi ritual Foladomo akan diikuti dengan pentas kolosal 290 anak nelayan Tomalou yang akan beratraksi di atas sampan dan menari di pesisir pantai Tomalou yang indah. Pertunjukan yang menghentak ini akan melibatkan anak-anak SMP, SMA dan sejumlah pemuda kampung. Atribut-atribut nelayan seperti dayung dan jala ikan akan digunakan sebagai property tarian yang mengesankan. Atraksi kolosal ini mengangkat tema “Menjaring Kekuatan di atas Sampan”.

Panggung utama festival berada di bibir pantai, yang juga nanti akan digunakan sebagai area menyantap kuliner lezat berbasis ikan dengan penyajian menggunakan Sepe, wadah makanan dari tanah liat, kerajinan terkenal dari Pulau Mare. Panitia juga akan menyiapkan atraksi bakar Sate Tuna sepanjang 500 m berlatar belakang Pulau Mare dan deburan ombak Laut Halmahera.

Yuk Trippers ikut ramaikan festival ini, pasti seru banget!

Tinggalkan Balasan