Jalan-Jalan ke Kampung Batik di Solo Yuk! Banyak Pilihannya Lho
Haloo Trippers !
Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Sejarah Hari Batik Nasional
Sejarah Hari Batik Nasional berawal ketika pada tanggal 2 Oktober 2009 diselenggarakan sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak-benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi.
Batik resmi terdaftar sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) di UNESCO pada sidang tersebut. Selain batik, UNESCO juga telah mengakui keris dan wayang sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia.
Pengakuan dari UNESCO tersebut menjadi alasan pemerintah Indonesia menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu membuat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional.
Nah, buat kamu yang tertarik dengan dunia batik, mengunjungi kampung batik agaknya akan jadi ide yang menarik. Inilah beberapa rekomendasi kampung batik yang patut kamu kunjungi:
1. Kampung Batik Laweyan – Solo
Laweyan menjadi salah satu pusat batik yang tertua dan terkenal di Kota Solo. Kampung ini memiliki luas area 24.83 hektar dan memiliki sekitar 2.500 penduduk, yang mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik.
Nah, Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19. Hingga sekarang telah ada 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan yang telah dipatenkan. Banyak ya?
Kalau kamu tertarik belajar membatik, kamu bisa mengikuti kursus membatik yang singkat yaitu sekitar 2 jam. Ada juga pelatihan membatik yang lebih intensif bagi kamu yang ingin belajar lebih jauh. Bagaimana? Tertarik?
2. Kampung Batik Griloyo – Yogyakarta
Kampung Batik Griloyo terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Maka dari itu, jika kamu membeli paket wisata ke Kampung Batik Griloyo, biasanya paket tersebut juga sekaligus akan membawamu melihat makam raja-raja Mataram di puncak Bukit Imogiri.
Jadi selain belajar membatik, kamu juga sekaligus bisa menikmati wisata sejarah. Asyik bukan? Belum lagi, kamu juga dapat mencicipi makanan tradisional di Dusun Griloyo yaitu pecel kembang turi atau wedang uwuh.
3. Kampung Batik Semarang – Semarang
Kampung Batik Semarang berlokasi di Kelurahan Rejamulya, Semarang Timur. Selain berbelanja batik, kamu juga bisa sekaligus mempelajari proses produksi batik di tempat ini. kamu akan melihat langsung proses produksi batik yang panjang. Mulai dari menciptakan motif, menggambarkan desain di kain, melelehkan malam, membatik, pewarnaan, hingga pencuciannya.
Batik Semarang banyak memperlihatkan motif yang naturalis seperti hewan dan pepohonan sesuai dengan kondisi masyarakat di pesisir pantai. Sedangkan motif batik Solo dan Yogya memperlihatkan simbol-simbol yang sesuai asal muasal mereka yang merupakan masyarakat kerajaan.
Di Kampung Batik Semarang juga terdapat banyak mural batik yang instagrammable. Kalau kamu senang belanja, kamu bisa berburu kain batik serta berbagai aksesoris batik seperti sepatu, tas, dan gantungan kunci.
4. Kampung Batik Kauman – Pekalongan
Pekalongan mendapat julukan sebagai Kota Batik. Nah, kalau kamu ingin mengenal lebih jauh tentang batik, kamu bisa mengunjungi Kampung Batik Kauman di Pekalongan. Kampung Batik Kauman ini telah diresmikan sejak tahun 2007.
Di dalam kampung yang satu ini, kamu gak hanya bisa melihat aktivitas membatik, kamu juga bisa melihat rumah-rumah kuno para pengrajin batik. Di Kampung Batik Kauman juga terdapat salah satu masjid tua yang sudah berdiri sejak tahun 1852.
Selain menemukan kerajinan batik, wisatawan juga bisa mengunjungi kios-kios yang ada di sana kemudian berbelanja berbagai aksesoris dari batik seperti sandal, tas, dompet, dan lainnya.
5. Kampung Batik Trusmi – Cirebon
Kampung Batik Trusmi terletak di Kecamatan Plered, Kota Cirebon. Di kampung ini, kamu akan menjumpai puluhan sentra batik. Kamu dapat melihat proses pembuatan batik serta membeli batik-batik cantik. Bukan cuma batik, karena kamu juga bisa menjumpai kuliner khas Cirebon seperti tahu gejrot dan empal gentong.
Asal mula kata Trusmi terdapat berbagai versi. Masyarakat Trusmi percaya mereka adalah keturunan Ki Buyut Trusmi atau Pangeran Walangsungsang Cakrabuana yang lebih dikenal sebagai Mbah Kuwu Cerbon.
Ki Buyut Trusmi disebut sebagai pengikut Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati adalah sosok yang bukan hanya menyebarkan agama Islam, tetapi juga mengajarkan seni membatik kepada masyarakat.
Nah, kalau kamu senang traveling, jangan lupa ya untuk meampir kesini..
Sumber Foto : mommiesdaily.com