Mengenal Penyakit Penggunaan Internet yang Online Melulu
Trippers.id – Internet menjadi salah satu aspek penting dalam membantu kehidupan manusia sehari-hari. Pasalnya, dengan internet segalanya menjadi lebih mudah, kamu bisa menemukan apa saja di sana dengan biaya yang relatif murah. Kendati begitu, internet juga bukanlah sesuatu yang sempurna, teknologi ini bisa memberikan dampak negatif kepada setiap orang.
Setelah diusut lebih lanjut, rupanya internet juga bisa mengubah mood (suasana hati), konsentrasi, hingga memberikan pengalaman disosiasi kepada para penggunanya. Itulah alasan kenapa banyak orang yang lebih suka menyendiri dan berselancar di ‘dunia’-nya sendiri yang penuh akan konten online serta game online. Kalau kamu menemukan orang seperti itu, atau malah kamu sendiri yang mengalaminya, berarti kamu atau dia sudah terkena ‘problematic internet use’ (PIU).
Masih asing ya dengan istilah tersebut? Padahal ini bukan sesuatu yang langka kok, karena kamu pasti melihatnya di mana-mana. Baca sampai habis ya kalau ingin mengetahui lebih lanjut seputar problematic internet use.
1. Apa itu problematic internet use (PIU)?
Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu problematic internet use atau PIU. Menurut Dr. David Greenfield dari Centre for Internet Behaviour yang ada di Amerika Serikat, PIU merupakan penggunaan internet yang berlebihan sehingga membuat kamu mengalami perubahan motivasi, konsentrasi, mood, dan menghasilkan pengalaman disosiasi.
Untuk beberapa orang, penggunaan internet malah bisa disalahgunakan. Apalagi internet zaman now benar-benar mampu memengaruhi perilaku dan pekerjaan seseorang.
2. Lebih sering terjadi di kalangan remaja
PIU lebih sering menyerang remaja, baik itu wanita maupun pria. Usut punya usut, kebanyakan remaja masa kini terlalu keasyikan menggunakan internet sehingga penggunaan internet menjadi tidak terkontrol.
Terlebih, aktivitas online mereka sampai bisa membuat segala urusan di dunia nyata terabaikan. Kalau kamu sering menemukan orang yang selalu sibuk bermain hp nya, baik saat sedang bekerja, kuliah, ataupun bermain, maka dia kemungkinan besar tergolong orang-orang yang sudah kena PIU.
3. PIU tidak bisa didiagnosis
Kecanduan internet sudah dipelajari dan terjadi di seluruh dunia. Meski demikian, PIU belum masuk ke dalam klasifikasi DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edition IV).
Dengan begitu maka seseorang yang terkena PIU tidak akan bisa didiagnosis oleh dokter. Praktis, akses medis untuk menangani PIU menjadi terbatas.
4. Risiko terkena PIU
Segala sesuatu yang kamu lakukan di dunia ini pasti ada akibatnya. Termasuk PIU, ketika kamu menggunakan internet secara berlebihan tanpa bisa mengontrolnya, maka akan ada beberapa risiko yang bakal menghantuimu. Berikut beberapa risikonya:
Menderita depresi atau kecemasan;
Tidak mendapat dukungan sosial;
Memiliki sedikit teman di dunia nyata;
Sering kebosanan dan stres;
Memiliki cacat fisik karena sering berdiam diri asyik dengan HP atau depan layar komputer.
5. Tanda-tanda sudah terkena PIU
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda pasti dari apakah kamu terkena problematic internet use atau tidak. Namun, beberapa hal ini mungkin bisa menjadi acuan untuk mengetahui apakah kamu tergolong ke dalam orang yang terkena PIU atau tidak:
Khawatir kalau tidak online;
Kesulitan menyelesaikan pekerjaan rumah;
Mengganti peran teman di dunia nyata dengan teman di dunia online;
Hanya merasa senang ketika sedang bermain game;
Mendapat beberapa gejala fisik seperti sakit kepala, mata kering, penurunan atau peningkatan berat badan yang drastis, hingga sakit leher.
6. Bisa bikin hubungan keluarga retak
Keluarga seharusnya menjadi orang terdekat bagi setiap anggota keluarganya. Sayangnya, pada praktiknya banyak kita temukan orang-orang yang tidak bisa dekat dengan keluarganya.
Menariknya PIU adalah salah satu alasan kenapa seorang remaja tidak bisa dekat dengan keluarganya, malahan berpotensi merusak hubungan keluarga.
Sebagai contoh, ketika keluarga besar kamu sedang berkumpul ke rumah kamu, kamu lebih suka pergi ke atas untuk kembali bermain game. Pasalnya, di perkumpulan tersebut kamu tidak
bisa mendapatkan kenyamanan seperti ketika kamu bermain internet.
Tentu saja orangtua mu menganggap kamu tidak sopan karena kamu menghindari keluarga besar sendiri. Inilah kenapa PIU bisa membuat hubungan keluarga menjadi retak.
Nah, jadi udah tau kan Trippers dampak buruk dari terlalu sering penggunaan internet terus-menerus? Yuk mulai menjalanin dunia real!