5 Kota di Eropa Paling Ramah Pejalan Kaki
Eropa merupakan rumah bagi beberapa kota yang ramah pejalan kaki. Kota-kota tersebut umumnya menawarkan berbagai atraksi atau destinasi wisata di pusat kotanya. Jarak antara satu tempat ke tempat lainnya berdekatan. Jadi, wisatawan dan penduduk lokal bisa mengunjunginya dengan berjalan kaki.
Selain itu, fasilitas untuk pedestrian juga sangat memadai. Ada beberapa kawasan yang bebas kendaraan, trotoar yang nyaman, serta aksesibilitas ke atraksi wisata yang sangat mudah. Semua orang yang berjalan di sana akan merasa nyaman dan aman.
Melansir dari laman berita Express, berikut daftar 5 kota di Eropa yang paling ramah pejalan kaki. Kamu bisa liburan, tapi tetap bugar dan 10 ribu langkah harian kamu terpenuhi. Simak sampai habis, ya!
1. Florence, Italia
Kota pertama yang wajib kamu kunjungi adalah Florence di Tuscany, Italia. Kota ini memiliki berbagai bangunan tua dan arsitektur khas yang akan membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.
Serunya lagi, beberapa destinasi wisata bisa dikunjungi dengan berjalan kaki. Misalnya Ponte Vecchio dan Galeri Uffizi dapat ditempuh yang berjarak 1,6 kilometer bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 10 menit.
2. Venesia, Italia
Potret salah satu sudut tempat di Venesia (unsplash.com/fridaae29)Kota lain di Italia yang ramah pejalan kaki adalah Venesia atau Venice. Meski didominasi kanal, kota ini juga memiliki gang-gang kecil dan jalanan yang ramah pedestrian. Alih-alih naik gondola, kamu bisa menikmati keindahan kota ini dengan berjalan kaki.
Di pusat kotanya, kamu dapat mengunjungi berbagai tempat terkenal, seperti Jembatan Rialto, Lapangan Santo Markus, dan Jembatan Sighs. Kamu bisa mengunjunginya dengan berjalan selama 12 menit saja.
3. Riga, Latvia
Potret kota Riga di Latvia (unsplash.com/nikonprophoto)Mungkin banyak yang belum tahu tentang Kota Riga, ibu kota negara Latvia. Tata kotanya diatur sedemikian rupa, sehingga memudahkan masyarakat berjalan kaki dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti belanja, makan di restoran, atau mengunjungi objek wisata menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Kawasan Old Town atau kota tuanya ditutup untuk kendaraan bermotor. Kamu bisa menjelajahi kawasan ini sambil menikmati arsitektur bergaya Art Nouveau dan bangunan bersejarah lainnya.
Selain itu, trotoar di kota ini juga cukup lebar dan nyaman, terutama di sepanjang Sungai Daugava. Kamu tidak akan menemukan pedagang yang menggunakan trotoar untuk buka lapak atau berjualan di sini.
4. Athena, Yunani
Potret Kuil Parthenon di Athena, Yunani (unsplash.com/felipe_lamana)Athena, ibu kota Yunani, merupakan salah satu kota tertua di dunia. Kota ini diperkirakan sudah ada sejak 7.000 tahun lalu. Banyak tempat bersejarah yang masih berdiri dengan gagah di sini, meski kondisi beberapa di antaranya tidak lagi utuh.
Di kawasan Acropolis, terdapat zona bebas kendaraan yang sangat luas. Hal ini memungkinkan pejalan kaki untuk menjelajahi situs-situs arkeologi utama dengan jarak kurang dari tiga kilometer. Misalnya seperti Parthenon, Odeon of Herodes Atticus, dan Agora Kuno. Kamu bisa menjelajahinya tanpa ada gangguan lalu lintas kendaraan.
5. Hamburg, Jerman
Potret kota Hamburg di Jerman (unsplash.com/Moritz Kindler)Hamburg merupakan kota terbesar kedua di Jerman. Kota ini dikenal sangat ramah pejalan kaki, karena beberapa faktor. Pertama, tata kotanya terorganisir dengan baik, sehingga banyak atraksi utama yang bisa dicapai dengan berjalan kaki. Misalnya dari Rathaus ke distrik perbelanjaan Mönckebergstraße
Kedua, Hamburg memiliki banyak jalanan untuk pedestrian yang menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya Jungfernstieg, sebuah jalan di tepi Danau Binnenalster yang menawarkan pemandangan indah dan suasana yang menyenangkan untuk berjalan kaki.
Selain itu, beberapa pusat perbelanjaan di Hamburg, seperti Spitalerstraße dan Neuer Wall, didedikasikan untuk pejalan kaki. Wisatawan yang datang ke sini akan mendapatkan pengalaman berbelanja dan jalan-jalan yang nyaman.
—————————–
Oleh : Fasrinisyah Suryaningtyas
