5 Tips Atasi Boss Menyebalkan Biar Mood Gak Berantakan! (Seri-2)
Trippers.id – Banyak konsekuensi yang harus diterima seseorang setelah memutuskan untuk bekerja di suatu institusi atau perusahaan. Salah satunya adalah harus menerima keberadaan orang lain sebagai atasan atau bos. Celakanya, ketika atasan yang menjadi pemimpin di tempat kerja justru seorang “bad boss” yang membuat para karyawan tidak nyaman. bertahan dan menjalankan tugas-tugasnya. Banyak hal, mengapa seorang atasan disebut sebagai bos yang buruk bahkan menyebalkan, misalnya karena sosoknya yang tidak demokratif, Terlalu otoriter atau kaku, tidak profesional, pilih kasih, ucapannya rasistis, dan lain sebagainya. Namun, di sisi lain kamu tidak berniat meninggalkan pekerjaan dikarenakan berbagai alasan. Lalu apa yang harus dilakukan untuk tetap bisa bertahan?
Berikut 5 hal yang bisa dicoba saat kamu bekerja dengan atasan yang menyebalkan :
1. Jalin Komunikasi di Waktu yang Tepat
Saat bos memiliki kesalahan, sementara usulan dari para bawahannya tidak diterima dengan baik. maka pikirkan tentang waktu yang tepat untuk mengomunikasikan semua saran yang dimiliki, Tunggu sampai suasana hatinya membaik dan bisa diajak berbicara. Ketika itu, sampaikan secara jelas gagasan yang kamu miliki. Mulai dari maksud dan tujuan dari gagasan tersebut, yakinkan dia bahwa gagasan kamu mendatangkan benefit bagi perusahaan, jangan lupa juga untuk menyebutkan apa saja sumber daya yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan gagasan itu. Pastikan juga kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki antisipasi jika reaksi bos justru di luar ekspektasi.
2. Berbaur dengan Lingkungan Kerja yang Positif
Dalam satu lingkup besar organisasi pekerjaan, pasti tidak semua orang di dalamnya memiliki karakter yang sama dengan bos kamu yang menyebalkan. Carilah orang-orang, mungkin dari departemen lain, yang bisa menjaga semangat positif dalam diri kamu, sehingga tidak ada alasan merasa sendiri. Manfaat lain dari lingkungan kerja yang positif adalah menjadi sistem pendukung yang kuat ketika menghadapi masalah-masalah dengan atasan, terlebih yang melibatkan faktor emosional. Penting juga memiliki pergaulan atau aktivitas lain di luar pekerjaan, untuk mengurangi tingkat stres yang ditimbulkan akibat adanya “bad boss” di kantor. Berkonsultasi dengan terapis atau orang yang kamu percaya juga patut untuk dicoba, setidaknya beban yang kamu rasakan tidak dipendam sendiri. Jika beruntung, kamu juga bisa mendapat masukan dan saran yang membangun dari mereka.
3. Olahraga dan Istirahat
Tubuh membutuhkan waktu untuk relaks dan terbebas dari rasa stres. Maka pastikan di antara sibuknya agenda kerja, Kamu meluangkan waktu untuk sekadar berolahraga atau tidur dan beristirahat. Lakukan sesuatu di luar pekerjaan sehari-hari yang dapat memberikan kesenangan dan kepuasan batin tersendiri. Misalnya pergi menyendiri dan membaca buku, bersepeda, bertemu teman lama, dan sebagainya. Kamu juga perlu meyakinkan diri sendiri bahwa bukan kamu yang menjadi masalah di sini, hal itu bisa dilakukan dengan cara komunikasi intrapersonal yang intensif. Tapi, satu hal yang harus diingat, Kamu tidak memiliki kapasitas untuk mengendalikan apa yang bos lakukan. Namun, Kamu sangat berkuasa untuk mengendalikan respons apa yang akan dimunculkan oleh diri sendiri dalam menanggapi perilaku atasan yang tidak menyenangkan.
4. Cari Peluang Lain di Perusahaan yang Sama
Jika tempat kamu bekerja saat ini dirasa tidak lagi nyaman karena keberadaan “bad boss” yang kerap membuat emosi, namun kamu tidak ingin keluar dari pekerjaan itu maka tidak ada salahnya untuk mencari peluang lain di perusahaan atau organisasi yang sama. Misalnya dengan menemui rekan atau manajer di departemen lain, dan cari tahu di mana kira-kira keterampilan dan minat yang kamu miliki dapat diterapkan dengan baik, di luar dari departemen kamu saat ini.
5. Konsultasi HRD
Hal terakhir yang bisa kamu upayakan untuk tetap bertahan di kantor dengan bos yang tidak menyenangkan adalah dengan berkonsultasi dengan HRD. Ceritakan apa yang kamu alami selama bekerja dengan bos yang menurut kamu tidak baik. Jelaskan juga upaya apa saja yang sudah kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan. Biarkan bagian HRD menganalisis permasalahan kamu dan memberikan solusinya. Biasanya, HRD sudah memiliki pengalaman menangani masalah yang serupa dengan masalah yang kamu rasakan. Sehingga mereka paham, solusi apa yang bisa diterapkan untuk mengatasi keluhan karyawan.