5 Minuman Fermentasi dari Beberapa Negara
Trippers – Proses fermentasi pada makanan dikenal sebagai cara untuk mengawetkan makanan. Proses fermentasi ini ternyata juga memberikan pertumbuhan bakteri baik pada usus. Selama ini kita mengenal bahwa makanan saja yang dapat difermentasi. Namun, ada juga minuman yang dihasilkan dari proses fermentasi.
Minuman fermentasi tersebut merupakan minuman tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Meski tidak begitu populer seperti makanan tradisional lainnya, tetapi minuman fermentasi tersebut masih ada dan dinikmati hingga sekarang.
Berikut ini minuman fermentasi dari beberapa negara.
1. Kvass
Kvass adalah minuman fermentasi tradisional Slavia dan Baltik yang umumnya terbuat dari roti hitam. Warna roti tersebut menjadi warna minuman yang dihasilkan. Minuman ini digolongkan sebagai minuman non-alkohol berdasarkan standar Rusia, karena kadar alkohol yang didapat dari fermentasi biasanya rendah (0,5–1,0%).
2. Makgeolli
Makgeolli atau Makuly (takju) adalah minuman beralkohol tradisional asal Korea. Minuman ini dibuat dari beras yang dikukus dan difermentasi. Warnanya putih keruh dan masih mengandung ampas beras karena minuman ini tidak disaring.
3. Kombucha
Teh kombucha merupakan produk dari fermentasi mengunakan jamur kombucha. Teh fermentasi ini Berasal dari Manchuria sebuah daerah di timur Rusia. Kombucha sudah diperkenalkan sejak 200-an tahun yang lalu. Rasa yang manis dan berwarna hijau kehitaman merupakan ciri-ciri produk teh ini. Pengolahan fermentasi teh ini dibuat dari larutan teh, gula dan mikroba dari ragi. Akibat dari proses fermentasi ini adalah munculnya berbagai zat seperti asam asetat, asam folat, asam amino esensial, vitamin dan alkohol.
4. Boza
Boza adalah minuman tradisional Turki yang terbuat dari berbagai bahan untuk menghangatkan tubuh seperti malt, bulgur, nasi, gula, ragi, dan air. Proses pembuatannya membutuhkan waktu lama, karena merupakan minuman fermentasi.
5. Tuak
Minuman alkohol tradisional ini biasanya dibuat dari fermentasi beras (biasanya beras ketan) menggunakan ragi dan enzim yang secara alami tersedia dalam ragi. Enzim memecah pati dalam beras menjadi gula dan ragi mengubah gula menjadi alkohol, yang merupakan proses fermentasi.