PROFIL

Yuanita : Travelling Menghilangkan Stres

Bagi kebanyakan orang yang tinggal di kota-kota besar dengan mobilitas yang tinggi, traveling menjadi salah satu cara untuk menghilangkan stres dari banyaknya pekerjaan yang menumpuk setiap harinya.

Hal itulah yang dilakukan oleh presenter cantik Yuanita Christiani. Siapa sangka, ternyata dirinya memang gemar sekali melakukan traveling. Salah satu negara yang paling ia datangi adalah Taiwan.

“Taiwan negara kedua yang paling sering saya datengin selain Indonesia. Setahun bisa sekali ke sana,” katanya saat ditemui brilio.net baru-baru ini.

Alasan Yuanita sering mengunjungi Taiwan karena menurutnya di sana banyak tempat-tempat wisata yang indah dan berkesan. Dan menurutnya kuliner di sana sangat lezat.

“Destinasi yang sering saya datengin itu 101 Tower, itu udah pasti karena icon di sana. Shilin Night Market, kalau mau makan dan shopping di sana luar biasa. Terus Taipe Zoo juga bagus. Banyak banget. Ada satu kaya ladang bunga didaerah pegunungan dan ladang bunganya itu cantik banget. Saya lupa namanya apa,” paparnya.

Selain itu, alasan Yuanita tertarik dengan Taiwan karena negaranya sangat maju dan untuk sampai ke pelosok desa sudah ada transportasinya.

“Taiwan seru sih bisa untuk jadi pilihan destinasi wisata buat sendiri atau sama keluarga. Karena Taiwan itu untuk foto bagus, mau shopping juga bisa dengan harga yang murah. Makanan di sana pun banyak, enak dan murah,” jelas presenter yang kerap diduetkan dengan Choky Sitohang itu.

Biasanya, wanita yang saat ini menjadi ambassador Taiwan Execelent datang ke Taiwan selama dua minggu. Meski sudah lima kali ke Taiwan, ia pun kerap mengalami pengalaman unik saat pergi ke sana seperti kesulitan bahasa dan nyasar.

“Kebetulan di sana kan bahasanya Mandarin, aku nggak terlalu jago. Tapi bahasa Inggris mereka lumayan bagus sih. Cuma kalau ke kita masuk ke desa atau gunung, mereka nggak bisa bahasa Inggris jadi biasanya aku bawa kamus elektronik,” katanya.

“Nah kalau pengalaman aku nyasar, di dalam train aja satu puteran aja nanti juga kesitu lagi. Transportasi mereka sampai ke pelosok-pelosok bisa ke akses jadi ga akan khawatir. Jadi hal lucunya ketika nyadar akhirnya mau nggak mau aku harus kursus lagi. Bisa sedikit-sedikit bahasa Mandarin, kalau orang ngomong ngerti tapi kadang karena nggak sering menggunakan bahasa itu vocab kita sedikit,” tambahnya.

Wanita 31 tahun ini pun memberikan tips waktu terbaik untuk mengunjungi Taiwan. Menurutnya, waktu yang pas untuk berkunjung ke Taiwan adalah pertengahan tahun.

“Waktu terbaik itu bulan sekarang oke menurut aku. Taiwan itu panas banget nggak, dingin banget juga nggak, jadi sejuk sepengalaman aku. Sejauh ini yang saya rasakan itu,” pungkasnya.

By www.brilio.net

Tinggalkan Balasan