ADVERTORIALLatest

Presiden Jokowi Jadikan Pariwisata sebagai Program Unggulan

Tepat pada tanggal 21 Juni 2020, Presiden Jokowi merayakan Milad yang ke 59 tahun. Banyak sudah cerita yang mewarnai perjalanan beliau dalam satu tahun terakhir ini. Kini Bapak Presiden akan bertambah usia saat era pendemi Covid-19 sedang berlangsung. Butuh kesabaran dan ekstra kerja keras seorang kepala negara untuk dapat melalui semua ini.

Pariwisata Menjadi Prioritas

Masih jelas teringat, sejak beberapa dekade lalu saat Bapak Jokowi memiliki beberapa program unggulan yang menjanjikan, dan menetapkan target tersebut dalam salah satu Nawa Citanya, salah satunya yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, yang kemudian menjadi sektor prioritas Kabinet Kerja di bidang Infrastruktur dan Pariwisata.

Pertumbuhan ekonomi menjadi arahan pokok Presiden Jokowi kepada para menterinya. Pariwisata dianggap sangat vital untuk pembangunan ekonomi di negara miskin maupun maju, karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan bisnis lain, dan dapat mendorong pemerintah daerah membangun dan memelihara infrastruktur.

Keseriusan pemerintah ditandai dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Melalui Perpres ini, pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, listrik dan air bersih guna menunjang pengembangan kawasan pariwisata unggulan.

Lokasi yang saat ini sedang dan akan dikembangkan sebagai 10 destinasi utama wisata atau Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu Danau Toba (Sumut), Tanjung Lesung (Banten), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Kawasan Bromo-Tengger (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Morotai (Maluku Utara).

Presiden jokowi meninjau Labuan Bajo. (Dok Foto : figurnews.com)

Dukungan Infrastruktur Dasar Permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mendukung pencapaian target 20 juta turis asing berkunjung ke Indonesia di 2019. Dukungan Ditjen Cipta Karya dan KemenPUPR, pada umumnya didasarkan amanat RPJMN 2015-2019 bidang infrastruktur, yaitu terpenuhinya penyediaan air minum dan sanitasi untuk kebutuhan dasar, dan terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.

Dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata, Ditjen Cipta karya menetapkan dua jenis dukungan. Pertama, sebagai pelaku langsung ekonomi, yang mencakup penyediaan ruang terbuka publik/hijau, pengembangan gedung hijau, dan mendorong ekonomi lokal melalui penyediaan infrastruktur (P2KP dan PISEW). Kedua, sebagai pendukung pengembangan ekonomi, antara lain meliputi penyediaan infrastruktur permukiman pada kawasan ekonomi kreatif (air minum, sanitasi, jalan lingkungan), penerapan NSPK Banguan Gedung, dan Fasilitasi Pemda melalui program Kota Hijau dan Kota Pusaka.

Dari 10 destinasi pariwisata baru yang akan dikembangkan, pemerintah akan memprioritaskan lima daerah utama. Berikut ini beberapa kutipan Bapak Presiden yang disarikan dari berbagai media.

“Saya sudah kunjungi beberapa daerah dan lihat langsung progres dan pengembangan destinasi wisata. Pertama saya pergi ke Mandalika, Danau Toba, Manado, Labuan Bajo. Saya nggak ke Borobudur karena sudah pernah bolak balik ke sana sudah tahu masalahnya,” kata Jokowi.

Setelah melakukan peninjauan ke sejumlah destinasi wisata tersebut, Jokowi pun menemukan sejumlah masalah di lapangan yang harus segera diselesaikan. Pertama yakni adanya masalah pengaturan dan pengendalian tata ruang, seperti di destinasi wisata Sulawesi Utara, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

Pembenahan Infrastuktur

Selain itu, Presiden juga meminta agar jajarannya membenahi infrastuktur penghubung kawasan wisata, seperti terminal, bandara, runway, dermaga pelabuhan, dan lainnya.

“Saya lihat misalnya di Labuan Bajo, Manado, ini semua perlu dibenahi secepatnya,” ujar dia.

Jokowi pun meminta menterinya agar segera menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Sebab, terdapat potensi besar pariwisata yang dapat menarik berbagai wisatawan baik mancanegara dan domestik.

“Contoh di Labuan Bajo, yang berkaitan dengan pelabuhan misalnya, campuran antara kargo barang dan penumpang. Kalau ini ditata dengan baik, dan saya sampaikan jangan nanggung-nanggung penangannya, sekaligus diintegrasikan dengan pembangunan yang sudah kita kerjakan,” kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar disediakan fasilitas layak bagi pengunjung di berbagai tempat wisata yang akan dikembangkan. Karena itu, ia menginstruksikan pemerintah daerah untuk turut melakukan pembenahan fasilitas-fasilitas umum.

Pengembangan SDM

Pengembangan pariwisata, lanjut Jokowi, juga perlu didukung dengan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Sebab itu, Jokowi meminta agar diselenggarakan pelatihan terhadap para karyawan hotel, pedagang, dan masyarakat lainnya untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan.

“Berkaitan produk yang ada di situ, berkaitan dengan pasar, pasar seni, kemudian budaya yang perlu ditampilkan. Banyak sekali yang masih perlu dikerjakan. Misal tarian budaya tradisi yang ada, dari sisi materialnya bagus tapi mohon ini di Bekraf beri suntikan di desain pakaian, kostum, dll,” ujarnya.

Jokowi meminta agar promosi destinasi wisata baru ini dilakukan secara besar-besaran. Sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari pengembangan destinasi wisata di daerahnya.

Peran Masyarakat

Kerja keras Presiden Jokowi dan jajaran Stafnya perlu kita apresiasi bersama. Sebuah kemajuan pasti butuh dukungan, yang pasti dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, yang harus didasari oleh kebersamaan dan semangat berbagi manfaat, untuk sama-sama memajukan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang akan dikembangkan di masa yang akan datang.

Dengan seringkali kita bertukar informasi mengenai lokasi-lokasi wisata terbaru di Indonesia melalui media sosial, dan media internet seperti website, akan sangat membantu pemerintah dalam mempromosikan dan mengembangkan destinasi wisata di Indonesia. Yuk, kita kenalkan potensi wisata nusantara ke dunia!

(Trippers)

 

Tinggalkan Balasan