Antisipasi Peredaran Narkoba di Bali, BNN Bentuk Desa Wisata Edukatif Bersinar Pertama di Indonesia
Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose mengatakan Bali merupakan destinasi wisata internasional. Tetapi, tidak boleh dijadikan sebagai tempat peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN Petrus Golose saat memberikan sambutan di peresmian Desa Wisata Edukatif Bersih Narkoba (Bersinar) di Denpasar Bali, pada Jumat (26/11) lalu.
Desa wisata edukatif Bersinar yang digagas oleh BNN Kota Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar ini adalah yang pertama di Indonesia. Keberadaan desa edukatif Bersinar ini merupakan bentuk soft power approach yang dilakukan BNN dengan bersinergi bersama pemerintah daerah sebagaimana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi P4GN.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Walikota Denpasar dan jajaran Forkompimda Kota Denpasar yang telah memperlihatkan dukungan serius dalam upaya war on drugs yang merupakan manifestasi atau perwujudan melindungi warganya dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata PKepala BNN RI dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip kembali oleh Media Pariwisata Indonesia, pada Rabu (1/12).
Mantan Kapolda Bali berharap hadirnya Desa Wisata Edukatif Bersinar mampu menjadi salah satu jalan dalam mengantisipasi dijadikannya Bali sebagai tempat rekreasional penyalahgunaan narkoba.
Pentolan reserse yang kini menjadi pemburu penjahat narkoba baranggapan, saat ini Bali diyakininya sudah mulai kembali ramai dikunjungi wisatawan.
“Saya tegaskan untuk zero tolerance terhadap peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Kita tidak boleh memberikan sedikit pun ruang kepada sindikat narkotika untuk menjalankan bisnisnya di pulau Bali,” ucap Jenderal bintang tiga tersebut.
Selain meresmikan desa wisata edukatif Bersinar, dalam kesempatan tersebut Kepala BNN RI juga melantik 35 relawan anti narkoba yang diberi nama prajuru reksa gragita (PRG).
Berbeda dengan relawan anti narkoba pada umumnya, PRG menggunakan pendekatan kearifan lokal masing-masing desa adat karena setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda.
“Saya berharap jangan hanya berhenti pada seremonial pelantikan saja, tetapi juga dapat menunjukan kontribusi secara nyata, silahkan selanjutnya untuk berkoordinasi dengan tim BNN Provinsi maupun BNN pusat,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia berharap melalui berbagai upaya pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika seperti desa wisata edukatif bersinar dan relawan PRG dapat menekan bahkan menghilangkan kejahatan narkoba dari Pulau Dewata. (Ben)