5 Tradisi Unik Saat Mudik Lebaran di Jawa Timur
Beragam tradisi unik dilakukan masyarakat saat mudik lebaran. Di Jawa Timur momen unik saat mudik Lebaran kerap dilakukan.
Biasanya mudik lebaran kesempatan bagi umat muslim berkumpul bareng keluarga, terutama yang merantau.
Mereka akan berupaya mudik demi bisa berkumpul dengan keluarganya dan menikmati suasana Lebaran tak terlupakan.
Simak Tradisi Unik saat Lebaran di Jatim:
1. Makan Besar di Tanggal 7 Syawal
Di beberapa daerah seperti di Tulungagung dan sekitarnya, masyarakat tidak makan ketupat sesaat setelah salat ied. Mereka makan hidangan lain sesuai dengan selera keluarganya masing-masing. Lantas kapan makan ketupatnya? Makanan itu baru dihidangkan tanggal 8 syawal.
Tanggal 8 syawal adalah hari bahagia karena masyarakat sudah menyelesaikan puasa sunnah (puasa syawal) lantas mereka merayakannya dengan makan ketupat. Oleh karena itu sebutannya adalah lebaran ketupat, dan makan besarnya baru di hari tersebut. Biasanya ketupat tidak dimakan dengan opor ayam, telur petis, atau lauk lain. Namun dengan ayam lodho khas Tulungagung yang berkuah santan dan berasa pedas.
2. Makan Ribuan Ketupat Ramai-ramai
Anda mau makan ketupat gratis? Datanglah ke Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Daerah di Jawa Timur ini memiliki tradisi idul fitri unik yakni warganya membuat ketupat sampai ribuan lalu dipajang di pinggir jalan. Ketupat-ketupat warna kecokelatan itu digantungkan dan menjadi pemandangan yang indah.
Para pengunjung boleh makan ketupat sepuasnya dan sekenyangnya di Desa Turi. Penduduk setempat juga memberikan pelengkap berupa sayuran berkuah dan lauk-pauknya. Semua orang makan hidangan dengan sangat lahap dan lebih bahagia lagi karena bisa berkumpul dan menyantap ketupat ramai-ramai.
3. Menerbangkan Balon Udara
Mengadakan festival balon udara dan menerbangkannya beramai-ramai adalah tradisi idul fitri unik di kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Masyarakat menerbangkan balon udara pada hari ke-7 lebaran. Ini adalah kebiasaan yang relatif baru dilakukan beberapa tahun terakhir. Tradisi ini amat istimewa dan mampu meningkatkan kunjungan turis lokal dan asing ke Probolinggo.
Dengan menerbangkan balon udara beramai-ramai maka diharap kehidupan akan lebih baik setelah lebaran. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak ada efek samping alias takut balonnya jatuh ke gedung penting atau fasilitas umum. Karena kegiatan ini tentu diawasi baik-baik oleh pihak berwenang dan aparat keamanan.
4. Lomban
Lomban adalah tradisi idul fitri unik di kawasan Jepara, Karimunjawa, dan sekitarnya. Diadakan seminggu pasca lebaran, maka masyarakat merayakan kupatan tidak hanya dengan makan ketupat beserta opor yang berkuah putih. Namun mereka juga ramai-ramai mengunjungi pantai untuk melihat kemeriahan pesta lomban.
Saat lomban maka nelayan berlomba-lomba ke laut dan suasananya sangat meriah karena perahunya dicat dengan warna-warna yang mencolok. Di lautan, mereka membawa bekal berupa makanan khas idul fitri. Selain makan-makan, para peserta lomban juga membawa petasan dan menyalakannya ramai-ramai.
Ada banyak keunikan yang terjadi di hari raya idul fitri dan menjadi ciri khas masing-masing. Ketika mengunjungi Tulungagung misalnya, Anda jadi tidak kaget karena tidak menemukan ketupat saat hari pertama lebaran, karena makanan itu baru ada seminggu setelahnya. Semua tradisi tiap daerah wajib dihormati karena merupakan kebiasaan mereka dari tahun ke tahun.
5. Tellasan Topak – Madura
Bukan Indonesia jika tidak memiliki tradisi yang unik saat lebaran. Di Madura, salah satu tradisi unik lebaran yang menjadi ciri khas ialah tellesan opak atau lebaran ketupat. Dilaksanakan pada hari ketujuh setelah hari raya Idul Fitri dengan memakan ketupat bersama.
Uniknya, para perempuan mengantarkan makanan ke tempat orang yang lebih tua dengan meletakkan nampan di atas kepala.
—————————————–
sumber : www.detik.com/jatim/