ADAT & BUDAYA NUSANTARA

5 Adat dan Ritual Unik dari Pulau Lombok

Bila menyebutkan kata Lombok, sebagian besar pasti merujuk pada pantai-pantai indah yang terkenal di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Perlu Anda ketahui, selain dianugerahi dengan pesona alam yang luar biasa, Lombok juga menyimpan tradisi unik yang tidak ada duanya, bahkan sebagian di antaranya masih dilestarikan hingga saat ini. Penasaran? Berikut ini informasinya.

Kawin Culik Suku Sasak


sumber: lombok2jalan.blogspot.com

Antara satu daerah dengan daerah lain biasanya memiliki tradisi pernikahan yang berbeda-beda. Pun demikian dengan Suku Sasak, Lombok. Kawin culik atau merari dalam bahasa setempat merupakan tradisi penculikan terhadap calon mempelai wanita oleh calon mempelai pria yang berlangsung sebelum akad nikah.

Aksi penculikan biasanya dilakukan ketika malam hari untuk menghindari keributan dan kemungkinan gagal karena dijegal oleh lelaki lain yang ingin meminang si gadis. Selain itu, kawin culik harus dirahasiakan dari keluarga perempuan. Bagi masyarakat Suku Sasak, tradisi kawin culik ini dimaknai sebagai cara untuk menguji kesediaan calon pengantin wanita untuk mengikuti calon suami setelah menikah nanti.

Tradisi Peresean


sumber: gadizalombok.com

Peresean merupakan seni bela diri menggunakan pedang dan perisai khas Lombok yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Mulanya, peresean digunakan untuk melatih diri sebelum berangkat ke medan perang. Kini, tradisi peresean mulai bergeser makna menjadi ajang untuk membuktikan ketangkasan lelaki ala Suku Sasak. Selain itu, peresean juga digunakan sebagai cara memanggil hujan ketika musim kemarau.

Dalam sebuah pertunjukan peresean, para petarung yang dipilih akan dibekali dengan sebilah rotan dan perisai sebagai senjata. Tak sembarangan, dalam prosesnya akan ada wasit yang memimpin. Permainan akan dihentikan ketika salah satu peserta telah mengeluarkan darah.

Upacara Bau Nyale


sumber: visitlombok.com

Dikenal sebagai tradisi turun menurun, bau nyale merupakan tradisi menangkap cacing laut (nyale) di sepanjang pantai-pantai Lombok yang biasa digelar tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan Suku Sasak. Di balik tradisi ini, tersimpan sebuah cerita rakyat yang sangat melegenda.

Dulu, ada seorang putri yang terkenal bijak dan cantik jelita bernama Putri Mandalika. Singkat cerita, untuk menghindari peperangan yang terjadi antara raja-raja yang ingin meminangnya, sang putri akhirnya menceburkan diri ke laut dan dipercaya menjelma menjadi cacing laut. Upacara bau nyale akan digelar ketika air laut surut atau sekitar jam 4-5 pagi. Cacing laut yang berhasil ditangkap kemudian akan dimasak atau dijual.

Nyokolan


sumber: beritagar.id

Nyokolan menjadi tradisi lanjutan setelah kawin culik. Tradisi ini berupa arak-arakan pengantin yang baru saja menikah dengan tujuan memperkenalkan pasangan tersebut ke masyarakat. Pengantin pria yang diarak akan didampingi oleh kerabat dan keluarga dengan mengenakan pakaian adat serta diiringi dengan tabuhan musik dari gamelan/rebana/gendang baleq (bagi kalangan bangsawan).

Tak lupa, peserta yang mengikuti prosesi ini sebagian darinya ada yang membawa hasil kebun seperti sayur dan buah yang nantinya akan diberikan kepada keluarga atau tetangga mempelai perempuan.

Tradisi Unik Dusun Sade: Melulur Lantai dengan Kotoran Ternak


sumber: regional.kompas.com

Melulur lantai dengan kotoran ternak merupakan satu dari sekian tradisi unik Desa Sade, Lombok yang masih dilestarikan hingga sekarang. Bukan tanpa alasan, tradisi ini dilakukan karena kotoran ternak dipercaya bisa membuat lantai lebih kinclong sekaligus membuat nyamuk enggan mendekat.

Meski terbilang menjijikan, uniknya tidak ada bau menyengat yang timbul selama proses peluluran. Hal ini disebabkan kotoran yang digunakan merupakan kotoran segar yang keluar pertama kali pagi hari. Biasanya warnanya masih hijau dan tidak mengeluarkan aroma menyengat.

Itulah 5 tradisi Lombok yang tidak akan Anda jumpai di tempat lainnya. Unik bukan?

Oleh : Nur Hidayat Said | Rakyatku.Com

Tinggalkan Balasan