TRIPTIPS

Tips Punya Penghasilan Walaupun Harus Social Distancing!

Trippers.id – Kondisi tersebut menjadi ‘pukulan’ yang tak terhindarkan bagi banyak sektor usaha. Di awal wabah, maskapai dan pariwisata yang terpukul keras. Kini, pusat perbelanjaan pun mulai terasa ‘pukulan’ corona. Pusat perbelanjaan telah tutup sementara waktu. Hanya tenant supermarket dan apotek yang tetap buka karena menyangkut hajat orang banyak.

Banyak bisnis yang justru diuntungkan dengan aktivitas Work From Home (WFH) sebagaimana anjuran pemerintah. Salah satunya, bisnis melalui daring atau online.

Melalui bisnis online, pelaku usaha dapat menjajakan berbagai macam produk. Untuk saat ini, kata dia, produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer paling banyak diburu. Selain itu, masyarakat juga mencari barang konsumsi, kebutuhan sehari-hari, dan peralatan untuk bekerja di rumah.

Akan tetapi, untuk mewanti-wanti pelaku usaha tidak memanfaatkan kondisi ini untuk menawarkan barang dengan harga selangit demi meraup untung. Seperti kita tahu, sering ditemui toko online yang menjual masker mulut satu boks seharga Rp400 ribu hingga Rp700 ribu. Padahal, harga normalnya, berkisar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.

Selain menjajakan produk melalui online, Ellen menuturkan masyarakat dapat melirik sektor jasa seperti guru les online. Aktivitas sekolah online bisa menjadi peluang karena banyak orang tua yang justru pusing membantu tugas sekolah anak-anaknya sedangkan di sisi lain harus menyelesaikan pekerjaan kantor.

“Banyak lagi yang bisa dilakukan. Putar otak sedikit. Kasih harga yang manusiawi. Syukur-syukur masih bisa mempekerjakan karyawan, untuk membantu perekonomian orang lain,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad menuturkan pilihan bisnis online harus disesuaikan dengan kemampuan dan modal yang dimiliki. Sebagai contoh, jika ingin memulai jualan katering sehat, maka harus dipikirkan betul kemampuan memproduksi maupun tenaga pembantu jika dibutuhkan.

Tak kalah pentingnya, adalah suplai kebutuhan produksi. Untuk katering sehat misalnya, pelaku usaha harus mempertimbangkan pasokan sayur mayur yang konsisten setiap hari.Jika menjual produk sendiri dirasa berat, maka di sarankan skema drop shipper dan reseller. Dua istilah itu tentunya akrab terdengar bagi penjelajah e-commerce.

Drop shipper yakni ketika penjual mengirim barang secara langsung ke pelanggan dari pemasok sebagai pihak ketiga atau vendor. Pada proses ini, pihak penjual tidak melakukan stok barang serta tidak ikut serta dalam proses pengiriman barang ke pembeli. Semua proses itu dilakukan oleh vendor, dengan kata lain ia hanya menyampaikan pembelian kepada vendor.
Berbeda dengan reseller, ia menjual memiliki stok dan menjual kembali barang dari pihak supplier.

Calon penjual baik drop shipper maupun reseller tak perlu ambil pusing dengan modal maupun ketersediaan produk. Selain itu, banyak supplier yang menawarkan skema penjualan tersebut melalui e-commerce.

Sementara itu, Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto memberikan tiga tips penting untuk memulai bisnis online. Pertama, mulai segera tanpa berpikir rumit tentang untung atau rugi, laris atau tidak.

Kunci kedua, yakni konsisten. Upayakan setiap hari, penjual posting atau promosi minimal satu informasi tentang produknya. Penjual juga dituntut responsif jika terdapat pertanyaan atau komentar dari pelanggan.

Ketiga, tak kalah pentingnya bagi seluruh pelaku usaha adalah tahan uji. maksudnya agar tak mudah menyerah jika pada mulanya untung yang didapatkan hanya sedikit. Pelaku usaha dituntut untuk terus tekun melakoni usahanya.

Tinggalkan Balasan