Tren Gaya Hidup Gak Mau Ribet di Kalangan Milenial
Trippers.id – Pada 10 tahun mendatang, generasi milenial menjadi pasar terbesar properti, tetapi generasi milenial kini lebih suka menunda pembelian rumah. Bukan berarti generasi ini tidak mampu membeli rumah, melainkan karakter generasi milenial yang cenderung lebih praktis mendorong tren pembelian rumah berubah menjadi tren sewa atau co-living.
Beberapa tahun ke depan tren huni di Indonesia sedikit demi sedikit bergeser menjadi sewa tinggal. Pasalnya, generasi milenial memiliki daya tarik dan gaya hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Gaya hidup milenial yang instan, tidak ribet, fleksibel serta berharap memiliki fasilitas lengkap dalam satu lingkungan mendorong lahirnya tren ini.
Apalagi harga properti selalu lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan. Kenaikan harga properti setiap tahun mencapai 17%, tidak sebanding dengan kenaikan rata-rata gaji yang hanya mengalami kenaikan sebesar 10%. Sementara itu, karakter milenial yang lebih fleksibel, gengsi dan cepat bosan mendorong mereka untuk menghabiskan uangnya pada kegiatan konsumtif dan traveling.
Hal ini menjadi salah satu cikal bakal lahirnya tren co-living yang dapat berbagi ruang tinggal bersama, bekerja dalam satu ruang yang sama, dengan konsep yang menarik tanpa memikirkan biaya cicilan rumah, listrik, serta kebutuhan primer lain karena telah tersedia dalam satu tempat tinggal. Karena, generasi milenial lebih tertarik dengan konsep huni yang memiliki segala kemudahan dan fasilitas dalam satu kawasan seperti One Stop Living, konsep tematik, smart living, green living serta co-living.
Fasilitas yang perlu dikembangkan bagi milenial adalah fasilitas yang erat kaitannya dengan teknologi dan digital, produktivitas yang tinggi, lingkungan yang peduli terhadap alam, fungsional, praktis dan meningkatkan kualitas taraf hidup merek.