Cobain Wisata ke Kampung Baduy, Kepoin Yuk!
Trippers.id – Lebih dekat dengan alam, merasakan bagaimana manusia begitu menghargai alam. Semua bisa didapatkan saat berkunjung ke Baduy Dalam. Indahnya!
Suku Baduy merupakan salah satu suku pedalaman yang ada di Pulau Jawa yang tepatnya di pedalaman Kabupaten Lebak provinsi Banten. Perjalanan saya ke kampung suku Baduy Dalam dengan start dari Kota Bandar Lampung menuju Pelabuhan Bakauhuni mengunakan bis umum AC ekonomi dengan ongkos Rp 30 ribu. Selanjutnya dari Pelabuhan Bakauhuni menyebrang Selat Sunda menuju Pelabuhan Merak dengan mengunakan kapal ferry.
Harga tiket penyeberangan sebesar Rp 15 ribu. Selanjutnya setelah di kapal bisa masuk ke ruangan ac dengan membayar Rp 10 ribu. Setelah di Pelabuhan Merak dilanjutkan naik bis umum menuju Terminal Kampung Rambutan dengan ongkos Rp 25 ribu. Perjalanan menuju tempat tinggal suku Baduy dimulai dari terminal mobil di Ciboleger dengan jalan kaki menyusuri jalan setapak, melawati perkebunan, sungai, jalan-jalan yang berliku, menanjak dan menurun, melewati kampung-kampung Baduy Luar dan hutan lindung.
Perjalanan ke suku Baduy Dalam menghabiskan waktu sekitar 5-6 jam dengan berjalan kaki untuk untuk tiba di sana. Sebelumnya mulai perjalanan harus mendaftar di Desa Ciboleger serta ada banyak jasa porter atau pengangkut barang dari suku Baduy sendiri yang siap membantu.
Setelah tiba di kampung suku Baduy Dalam, kelelahan yang dirasakan setelah berjalan selama kurang lebih 6 jam bisa terbayarkan dengan kondisi alam dan kearifan lokal yang luar biasa. Keramahan mereka serta nilai budaya yang sangat kental di sana. Ditambah keselarasan dengan alam memberikan nilai kebanggaan sendiri sebagai anak bangsa. Pelajaran mengenai hidup menjadi poin penting sebagai pengalaman di kehidupan alam ini, banyak makna yang dirasakan saat berinteraksi di sana. Yaitu orang-orang yang ramah, bersahaja dan penuh dengan senyum serta menyatu dengan alam.
Dari ciri berpakaian sudah memperlihatkan jati diri mereka yaitu dengan berpakaian khas di sana yang terbuat dari tenunan dan tidak mengenal berbagai jenis desain baju. Di sana lebih banyak menggunakan pakaian warna putih yang melambangkan kesucian. Orang-orang suku Baduy Dalam sangat menjaga alam salah satunya menjaga kebersihan. Selain menjaga alam, mereka juga tidak berternak binatang. Mereka percaya dengan cara tersebut akan menyakiti mahluk ciptaan Tuhan Segala Alam dan mereka lebih memilih bercocok tanam.
Ketika di kampung suku Baduy Dalam ada beberapa peraturan yang harus ditaati. Yaitu tidak boleh berfoto atau mendokumentasikan dan sejenisnya, tidak boleh mendengarkan musik dengan suara keras, tidak boleh bermain HP, dilarang membuang sampah sembarangan, dan jangan berkata-kata yang tidak sopan. Di Baduy Dalam kita diizinkan untuk menginap semalam dan istirahat dengan menumpang di rumah warga. Selanjutnya saat pulang kita bisa melewati jembatan akar yang sudah berumur puluhan tahun.
Begitu indah negeri ini, sayang jika hanya mendengar dan melihat dari orang lain atau media, dengan melihat langsung pasti berbeda. Ayo kita jelajah, Indonesia itu indah!