5 Jenis Manisan yang Sering Ada saat Lebaran
Trippers – Lebaran identik dengan hadirnya aneka kudapan untuk dijadikan camilan selama berbincang dengan sanak saudara, di Indonesia sendiri ada beberapa makanan khas yang terdiri dari kue kering, ragam kerupuk tradisional, sampai manisan.
Menyinggung soal manisan, makanan yang melalui proses pemasakan dengan cara direndam dalam larutan air gula ini hampir tidak pernah absen untuk menjadi bintang di setiap perayaan Idulfitri.
Nah, berikut ini terdapat lima variasi manisan khas Lebaran yang bisa menjadi kudapan inspirasi untuk stok di rumah. Apa saja?
- Manisan salak
Manisan salak cocok disantap ketika lebaran sebagai penetralisir dari aneka makanan berat yang umum disajikan sepanjang perayaan, rasa manisan yang nikmat dan segar mampu membuat makanan khas Lebaran jadi tambah lengkap.
Untuk membuat manisan salak, biji perlu dibuang terlebih dahulu dan potong buah jadi beberapa bagian, rendam dalam air kapur sirih lalu buat kuah dari campuran air, gula, cabai, garam, serta cuka.
Bila kuah sudah selesai direbus, biarkan sebentar agar tidak terlalu panas. Masukan air kuah dalam salak yang telah dibersihkan dan tunggu beberapa waktu sebelum disantap.
- Manisan pepaya
Salah satu buah yang kerap menjadi langganan untuk diolah menjadi manisan adalah pepaya, namun bukan sembarang buah yang dipakai, jenis yang baik digunakan adalah pepaya mengkal atau belum matang sempurna.
Buah perlu dipotong-potong terlebih dahulu dan rendam di dalam air kapur sirih selama setengah hari. Bila sudah, baru pepaya direbus dalam air gula dan biarkan sampai agak empuk.
Namun belum cukup sampai di situ, manisan pepaya khas lebaran terkenal memiliki ciri yang kering di luar, oleh sebabnya kamu bisa menjemur manisan sebelum disimpan dalam wadah.
- Manisan pala
Pala merupakan salah satu rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu pelengkap aneka masakan di tanah air, namun selain dijadikan perasa, daging buah pala pun ternyata cocok dijadikan sebagai bahan baku utama pembuatan manisan.
Hampir mirip dengan manisan pepaya kering, pala juga perlu direndam dalam air kapur sirih sebelum direbus dengan air gula. Bentuk yang diolah pun beragam, mulai dari memanjang, kipas, hingga bola-bola.
Manisan pala yang sudah keluar dari rebusan air gula kemudian jemur di bawah terik matahari sebelum dikonsumsi, jika suka beri taburan gula pasir agar rasanya lebih manis.
- Manisan halua
Bagi kamu yang ingin mencicipi aneka manisan dalam satu wadah yang sama, jangan lupa untuk membuat manisan halua atau ada pula yang menyebutnya sebagai manisan halwa.
Makanan ini merupakan manisan khas dari Langkat, Sumatra Utara, yang tidak cuma terdiri dari satu komponen. Sebab banyak hasil tanam khas daerah Langkat yang kerap dijadikan sebagai bahan utama manisan, seperti pepaya, wortel, cabai, buah gelugur, dan masih banyak lagi.
Ragam hasil tanam tersebut perlu dibersihkan dan direndam dalam air kapur sirih, kemudian rebus beberapa saat. Jika sudah, masak air dengan gula dan garam, lalu campurkan dengan aneka buah dan sayur tersebut.
- Manisan kolang kaling
Kolang-kaling menjadi bahan baku musiman yang cukup laris diburu terutama menjelang Ramadan serta Lebaran. Olahan berbentuk oval dengan sifat licin di bagian luar ini selalu menjadi teman minuman atau takjil favorit keluarga.
Berbeda dengan puasa, jelang Lebaran kolang-kaling akan banyak diolah sebagai manisan. Ciri khas yang tampak dalam makanan ini adalah warna-warna manisan yang mentereng.
Kolang-kaling perlu direbus bersama daun pandan selama beberapa saat, kemudian rebus ulang kolang-kaling dalam air bercampur gula, sirup, pewarna makanan, daun jeruk dan pandan, sampai air menyusut.