5 Tips Menjadi Travel Blogger
Trippers – Liburan merupakan hal yang mengasyikkan, namun siapa sangka jika liburan bisa menjadi penghasil uang tambahan bahkan menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Berwisata, mencicipi kuliner di setiap daerah bermain-main dengan satwa endemik merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang travel blogger, Trippers.
Tidak harus susah, kamu ternyata bisa dengan mudah menjadi travel blogger loh Trippers. Trippers.id akan menjelaskan padamu bagaimana carana menjadi travel blogger yang kece dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
1. Fokus Konten
Travel blogger bukan hanya tentang kita jalan-jalan dan menceritakan pengalaman, tapi kita juga harus membuat segmentasi dari konten kita. Misalnya untuk perempuan dan ibu-ibu rumah tangga. Kita tentu harus menyesuaikan bahasa penulisan, foto hingga isi konten kita. Jika perempuan, akan lebih senang kuliner yang manis-manis atau resep dari kuliner yang kita cicipi.
2. Memilih Nama
Nama merupakan hal yang penting karena nama akan mempengaruhi kesan pembaca. Nama dari blog juga bisa mempermudah pencarian pembaca di internet, misalnya Pariwisata Indonesia, Indonesia Traveller atau Trippers. Jangan terlalu panjang saat memilih nama, gunakan nama yang berkesan dan memungkinkan terpikir di benak pembaca.
3. Konsisten
Buatlah jadwal untuk mengunggah konten di blogmu, jangan sampai telat, usahakan konsisten, karena ini dapat mempengaruhi jumlah pembacamu, jangan terlalu banyak, jangan juga terlalu sedikit mengunggah konten, harus proporsional dan stabil.
4. Investasi
Investasi di sini merupakan usaha untuk mengembangkan blogmu. Rekrutlah tim untuk mengelola blogmu, agar tampilan blog menjadi lebih menarik, agar foto-foto yang diambil juga lebih menarik. Investasi untuk blog juga bisa berupa investasi dalam iklan, siapkan anggaran untuk mengenalakan produmu kepada khalayak.
5. Interaksi
Jangan hanya menulis dengan gaya pamer, sesekali tempatkan posisimu seperti sedang merekomendasikan sesuatu kepada pembaca, menuntun pembaca melakukan sesuatu tanpa ada gaya menggurui. Karena jika hanya menjelaskan “saya”, tulisanmu tidak akan menjadi menarik.